Sejarah Rabies
Rabies, juga di kenal sebagai penyakit anjing gila, telah dikenal sejak zaman kuno. Catatan pertama tentang rabies di temukan di Mesopotamia sekitar 2300 SM. Nama “rabies” berasal dari kata Latin “rabere” yang berarti “menjadi gila”. Penyakit ini telah menjadi ancaman besar bagi manusia dan hewan selama berabad-abad. Salah satu tonggak penting dalam sejarah rabies adalah penemuan vaksin oleh Louis Pasteur pada tahun 1885, yang membuka jalan bagi pencegahan efektif terhadap penyakit ini. Mari kita bahas rabies penyakit mematikan pada artikel kali ini.
Penyebab Rabies
Rabies di sebabkan oleh virus rabies, yang termasuk dalam genus Lyssavirus dari keluarga Rhabdoviridae. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan di tularkan melalui gigitan atau luka cakaran hewan yang terinfeksi. Hewan yang paling sering menjadi sumber infeksi adalah anjing, tetapi kucing, kelelawar, dan hewan liar lainnya seperti rakun dan rubah juga dapat menjadi vektor.
Ciri-Ciri Penderita Rabies
Gejala rabies pada manusia biasanya muncul antara 1 hingga 3 bulan setelah terpapar, tetapi bisa lebih cepat atau lebih lambat. Tanda-tanda awal meliputi demam, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman di lokasi gigitan. Gejala kemudian berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah seperti:
- Kegelisahan dan kebingungan
- Kegagalan otot
- Kesulitan menelan (hidrofobia)
- Kejang-kejang
- Halusinasi
- Paralisis Rabies hampir selalu berakibat fatal setelah gejala-gejala tersebut muncul.
Cara Penanganan dan Pencegahan
Penanganan rabies setelah paparan memerlukan langkah-langkah segera untuk mencegah virus memasuki sistem saraf pusat:
- Pembersihan Luka: Segera bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit.
- Pemberian Vaksin: Seseorang yang telah terpapar rabies harus segera menerima serangkaian vaksin rabies (vaksin post-exposure prophylaxis) untuk mencegah perkembangan penyakit.
- Imunoglobulin Rabies: Pada beberapa kasus, imunoglobulin rabies (RIG) diberikan untuk memberikan perlindungan segera terhadap virus.
Pencegahan rabies lebih diutamakan daripada pengobatan:
- Vaksinasi Hewan Peliharaan: Pastikan anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya divaksinasi secara teratur.
- Hindari Kontak dengan Hewan Liar: Jauhi hewan liar, terutama yang menunjukkan perilaku tidak biasa.
- Vaksinasi Pranikah untuk Orang Berisiko Tinggi: Orang yang bekerja dengan hewan atau tinggal di area dengan risiko rabies tinggi harus mempertimbangkan vaksinasi pranikah.
Kesimpulan
Rabies penyakit mematikan tetapi dapat dicegah. Pengetahuan tentang sejarah, penyebab, ciri-ciri, serta langkah-langkah penanganan dan pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko terpapar virus ini. Vaksinasi dan edukasi masyarakat merupakan kunci utama dalam mengendalikan rabies dan melindungi kesehatan manusia serta hewan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mencegah penyebaran rabies dan menyelamatkan banyak nyawa.